Zombie Outbreak yang Tidak Mati Hukum yang Belum Siap

     Awal Mula Tidak Ada yang Mati Tapi Otak Mereka Diambil Alih

    Zombie Outbreak Berbeda dengan mitos Zombie klasik orang-orang yang terinfeksi tidak mati. Mereka tetap hidup, namun otak mereka perlahan diambil alih oleh jaringan mikosis yang tumbuh di dalam sistem limbik yang mengontrol emosi dan respon motorik dasar. Akibatnya mereka menjadi hiper-agresif kehilangan kemampuan bicara namun masih mengenali rute wajah, bahkan emosi dasar seperti ketakutan dan amarah. Ini bukan zombie seperti dalam film. Ini lebih mirip manusia yang kehilangan kendali dan itu jauh lebih menakutkan kata Dr. Andika Rinaldi neurolog dari LIPI.

    Sebuah Pandemi Neuroaktif yang Mengubah Segalanya

    Pada tahun 2037 dunia mengalami wabah global yang tidak menyerupai pandemi sebelumnya. Bukan virus biasa bukan pula hasil eksperimen militer seperti dalam film. Ini adalah hasil evolusi alamiah dari parasit yang sebelumnya hanya ditemukan pada serangga tropis Cordyceps cerebri nova parasit jamur yang mengalami mutasi genetik karena perubahan iklim ekstrem dan aktivitas pertambangan di kawasan hutan Kalimantan.

    Penyebaran Cepat Lewat Jaringan Sosial dan Air

    Uniknya penyebarannya tidak hanya lewat gigitan atau darah. Spora mikroskopis dapat menyebar melalui udara dalam radius dekat dan bahkan menempel pada benda-benda plastik seperti ponsel dan uang kertas. Wabah ini menyebar dengan cepat melalui sistem transportasi modern terutama karena banyaknya orang yang awalnya tidak menunjukkan gejala selama 72 jam pertama.Pusat-pusat perkotaan menjadi lokasi pertama yang jatuh bukan karena kekacauan tapi karena keruntuhan sistem sosial. Banyak pekerja layanan publik seperti sopir perawat dan petugas menjadi penyebar tak sadar.

    Zona Karantina Sekolah yang Berubah Menjadi Miniatur Kota

    Beberapa kota membangun zona karantina unik. Di Semarang sebuah sekolah menengah diubah menjadi zona mandiri dengan pertanian hidroponik, ruang isolasi, dan sistem pendidikan digital. Anak-anak yang selamat dilatih sejak dini untuk mengenali gejala, merawat pasien awal dan mengelola emosi dalam lingkungan yang penuh tekanan.

    Solusi yang Tidak Sempurna Simbiosis Terbatas

    Beberapa kota membangun zona karantina unik sebagai respon terhadap Zombie Outbreak. Di Semarang, sebuah sekolah menengah diubah menjadi zona mandiri dengan pertanian hidroponik, ruang isolasi, dan sistem pendidikan digital. Anak-anak yang selamat dilatih sejak dini untuk mengenali gejala infeksi, merawat pasien awal, dan mengelola emosi dalam lingkungan yang penuh tekanan akibat wabah zombie.

    Disebut sebagai New Sapiens manusia ini memiliki reaksi refleks lebih cepat kemampuan empati menurun namun fungsi logistik yang tinggi. Mereka menjadi pekerja garis depan di zona merah separuh manusia, separuh sesuatu yang baru.

    Setelah Zombie Outbreak Dunia yang Tidak Akan Sama Lagi

    Wabah Zombie ini tidak mengakhiri dunia tapi mengubah resolusinya. Zombie bukan lagi mayat hidup melainkan manusia yang mengalami transformasi neurobiologis tak terbayangkan. Dunia kini dihadapkan pada pertanyaan etika baru apakah kita menerima bentuk manusia yang baru Apakah mereka manusia

    Ketika Negara Harus Memilih Siapa yang Dianggap Manusia

    Tahun 2041 Zombie Outbreak menandai babak baru dalam sejarah umat manusia. Setelah wabah Cordyceps cerebri nova berhasil ditekan dengan serum simbiosis terbatas, muncul konflik baru yang jauh lebih pelik politik identitas dan hak sipil bagi New Sapiens manusia yang telah disatukan secara neurologi dengan parasit tersebut.

     Wabah zombie Outbreak melanda Negara-Negara yang Terbelah

    Beberapa negara maju seperti Jerman dan Kanada mengakui New Sapiens sebagai warga negara penuh hak mengadaptasi sistem hukum dan ketenagakerjaan untuk memasukkan kategori biologi baru dalam registrasi sipil. Di sisi lain beberapa negara di Afrika Utara Amerika Tengah dan Eropa Timur menetapkan status non manusia berfungsi membatasi hak tinggal, pendidikan, bahkan pernikahan bagi individu dengan rekam jejak biologis pasca-infeksi.

    Di Indonesia sendiri dilema ini menjadi sangat kompleks karena jumlah New Sapiens mencapai hampir 9 juta jiwa. Pemerintah membentuk lembaga baru Badan Harmonisasi Neurobiologis Nasional BHNN yang berfungsi mengelola integrasi dan pengawasan mereka di masyarakat.

     Wabah zombie Outbreak memicu lahirnya Agama dan Revolusi Spiritualitas Baru

    Kehadiran New Sapiens juga memicu gelombang penafsiran ulang ajaran agama. Di beberapa kota pemuka agama menolak memakamkan jenazah New Sapiens di pekuburan umum menganggap mereka telah dilahirkan kembali sebagai makhluk lain. Namun, kelompok-kelompok Zombie Outbreak bermunculan, seperti Ordo Sadar Jiwa yang memandang simbiosis dengan Cordyceps sebagai evolusi spiritual dan pintu kesadaran kolektif baru.